March 16, 2025

Sempat Telat Terbit Laporan APBN Awal 2025 Tembus Defisit Rp 31,2 Triliun

Agendanegeri.com – Perilisan laporan APBN sempat molor, Kementrian Keuangan membeberkan kondisi APBN awal 2025 dalam Konferensi pers APBN kamis, (13/03/2025).

Rilis laporan APBN KiTa ini kembali diadakan setelah mengalami penundaan sekitar satu bulan.

Berbeda dengan pada sebelumnya, laporan Januari biasanya dirilis pada Februari dan Februari pada Maret, tapi kali ini Kemenkeu memilih mengumumkan Keduanya sekaligus.

Sri Mulyani (Menkeu), menjelaskan mundur nya laporan APBN itu karena menunngu data cukup stabil.

” Kita pertimbangkan untuk menunggu sampai data cukup stabil hingga kami bisa berikan laporan pelaksanaan APBN 2025 dengan dasar yang jauh lebih stabil. istilahnya ‘mangga dengan mangga’ bandinganya agar tidak ada salah interpretasi.” Kata Sri Mulyani.

Hasil Laporan APBN Kuartal Pertama 2025

foto : Sri mulyani saat mengumumkan laporan APBN KiTa 2025.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, semua negera kesulitan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di level 5 persen.

Menurutnya, pada tahun lalu hingga tahun ini disrupsi pertumbuhan ekonomi global sangat luar biasa.

Meski begitu, pertumbuhan Ekonomi Indonesia masih sanggup tumbuh di level 5,03% sepanjang 2024, waktu belum mencapai target sebesar 5.2%.

Pendapatan Negara Rp. 316,9 Triliun

Kementerian Keuangan (Kemenkeu), melaporkan bahwa hingga akhir Februari 2025, penerimaan pajak telah mencapai Rp. 187,8 Triliun.

Sementara itu, pendapatan dari kepabeanan dan cukai tercatat sebesar Rp 52,6 Triliun, sedangkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 76,4 triliun.

Turunya Penerimaan Pajak di bandingkan Tahun lalu

Jika di bandingan dengan periode Tahun Lalu, Penerimaan Pajak mengalami penurunan sebesar 30,19 %. Tahun Lalu Realisasi Penerimaan Pajak mencapai Rp. 269,02 Triliun.

Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimayu, bilang turunya penerimaan pajak di sebabkan oleh beberapa faktor utama, yakni penurunan harga komoditas utama, implementasi kebijkan tarif efektif rata-rata (TER) atas PPh 21, dan relaksasi pembayaran PPN dalam negeri.

Realisasi Belanja Negara Rp. 348,1 Triliun

Realisasi belanja negara hingga akhir Februari ini mencapai 9,6% dari pagu APBN 2025 sebesar Rp. 3.621,3 Triliun.

Realisasi belanja negara tersebut di gunakan di antaranya untuk belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp. 211,5 Triliun. Adapun untuk transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp. 136,6 Triliun.

APBN Defisit Rp. 31,2 Triliun

Angka ini setara dengan 0,13% dari Produk Domestik Bruto (PDB), sementara target Defisit tahun ini ditetapkan sebesar 2,53% terhadap PDB.

Dalam APBN 2025, pemerintah menargetkan belanja negara sebesar Rp. 3.621,3 Triliun, dengan pendapatan negara mencapai Rp. 3.005,1 Triliun. Dengan demikian, APBN 2025 di rancang dengan Defisit Rp. 616,2 Triliun.

Pelemahan Rupiah Diatas Rp. 16.300.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, bilang pelemahan rupiah yang menembus level Rp. 16.300 per Dolar AS dipengaruhi oleh kebijakan Amerika Serikat, terutama sejak era Presiden Donald Trump.

Sri MUlyani bilang pada akhir 2024, rupiah masih berada di level Rp. 16,162 per Dolar AS, dengan rata-rata nilai tukar sepanjang tahun sebesar Rp 15.847 per Dolar AS.

Namun, memasuki 2025, rupiah terus alami pelemahan, Pada 10 Maret 2025, nilai tukar tercatat di Rp 16.340 per Dolar AS, dengan rata-rata tahun berjalan (year-to-date/ytd) mencapai Rp. 16.309 per Dolar AS.