Agendanegeri.com – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, bersama jajaran Komisi XI DPR RI, melakukan kunjungan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, pada Selasa (18/3/2025).
Kunjungan ini dilakukan di tengah anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mengalami penurunan drastis hingga 5 persen, memicu pembekuan sementara perdagangan (trading halt).
DPR Temui Pimpinan BEI, Bahas Penurunan IHSG
Pantauan di lokasi menunjukkan rombongan DPR tiba di Gedung BEI pada pukul 13.40 WIB. Dalam kunjungan tersebut, Dasco didampingi oleh Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, serta jajaran Komisi XI lainnya.
Setibanya di BEI, mereka langsung bertemu dengan Direktur Utama BEI, Iman Rachman, untuk membahas penyebab penurunan tajam IHSG.
Dalam pertemuan tersebut, Iman Rachman menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan anjloknya IHSG, yang saat itu ditampilkan pada layar monitor perdagangan BEI. Menariknya, setelah mengalami penurunan signifikan, IHSG mulai menunjukkan sedikit pemulihan yang ditandai dengan warna hijau di layar monitor.
Dasco terlihat beberapa kali mengajukan pertanyaan kepada Iman terkait kondisi pasar modal dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menstabilkan kembali perdagangan saham.
IHSG Anjlok 5,02 Persen, BEI Lakukan Trading Halt
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) terpaksa membekukan perdagangan sementara atau trading halt akibat penurunan IHSG yang mencapai 5,02 persen.
Berdasarkan data RTI Business pukul 11.44 WIB, IHSG merosot 325,034 poin atau 5,02 persen ke level 6.146. Sebelum suspensi, IHSG bergerak di zona merah dengan rentang tertinggi di level 6.465 dan terendah 6.146.
Sekretaris BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengonfirmasi bahwa pembekuan perdagangan dimulai pada pukul 11.19 WIB, sesuai dengan prosedur darurat yang berlaku di Jakarta Automated Trading System (JATS).
“Dengan ini kami menginformasikan bahwa pada Selasa, 18 Maret 2025, telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) di PT BEI pada pukul 11.19.31 WIB, setelah IHSG mengalami penurunan hingga 5 persen,” ujar Kautsar dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa trading halt ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.