March 22, 2025

LBH Pers Desak Pemerintah Ungkap Kasus Teror Kepala Babi yang Dialami Kantor Tempo

Agendanegeri.com – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mendesak pemerintah untuk segera mengungkap kasus teror berupa pengiriman kepala babi ke kantor PT Tempo Inti Media Tbk. Staf Advokasi LBH Pers, Mustafa Layong, menyebut tindakan itu tidak boleh diabaikan.

“Ini untuk memastikan hak pers, untuk memberitakan secara merdeka,” katanya saat dihubungi, Kamis (20/3/2025).

Kecaman LBH Pers Terhadap Teror

Mustafa mengecam tindakan keji tersebut yang dinilainya sebagai bentuk intimidasi terhadap jurnalis. Ia mengacu pada Pasal 8 UU Pers yang menegaskan perlindungan hukum bagi jurnalis saat menjalankan tugasnya.

“Tindakan ini sangat keji dan terang sebagai bentuk ancaman melalui simbol kepala babi,” ucapnya.

Menurut Mustafa, pesan dari pengirim sangat jelas: upaya menakut-nakuti dan membungkam kerja jurnalistik.

Pernyataan Pemimpin Redaksi Tempo

Pimpinan Redaksi Tempo, Setri Yasra, juga menegaskan bahwa insiden ini adalah bentuk nyata dari teror terhadap kebebasan pers.

“Kami mencurigai ini sebagai upaya teror dan melakukan langkah-langkah yang menghambat kerja jurnalistik,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa segala bentuk intimidasi terhadap media melanggar UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan bertentangan dengan semangat demokrasi.

“Kebebasan pers itu tidak boleh diteror, diganggu, dan diintimidasi oleh alasan apa pun,” tegasnya.

Kronologi Teror Kepala Babi

Teror terjadi pada Rabu, 19 Maret 2025, ketika kantor Tempo menerima paket kardus berisi kepala babi yang ditujukan kepada Francisca Christy Rosana atau Cica, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik.

Paket diterima satpam Tempo pukul 16.15 WIB. Cica baru menerima paket tersebut keesokan harinya sekitar pukul 15.00 WIB setelah kembali dari liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran.

Saat dibuka, tercium bau busuk menyengat. Hussein yang membuka kotak menemukan isi paket adalah kepala babi dengan kedua telinga terpotong.

“Baunya makin menyengat dan terlihat masih ada darahnya,” kata Hussein.

Kardus langsung dibawa keluar gedung oleh para jurnalis yang hadir saat itu.